Jika teliti lebih dalam ketika ingin membeli ban mobil, kamu akan menemukan angka atau kode pada ban mobil. Namun apakah kamu tahu apa artinya?
Sebagai pemilik mobil, penting bagi kamu untuk mengetahui arti dari kode ban mobil karena di dalamnya mengandung informasi penting yang bisa kamu gunakan untuk memilih ban bahkan mengetahui usia ban. Sehingga berkendara pun jadi lebih aman.
Lalu, apa saja elemen-elemen kode ban mobil yang wajib kamu ketahui? Simak penjelasan lengkapnya melalui artikel ini!
Seperti yang kamu tahu, bahwa setiap ban mobil memiliki daya tahan dan ukuran yang berbeda-beda tergantung bagaimana ban tersebut akan digunakan pada jenis mobil.
Oleh karena itu para produsen ban memberikan susunan kode ban mobil berupa alfanumerik atau terdiri dari angka dan huruf yang biasanya terletak pada dinding bagian luar ban.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, masing-masing huruf dan angka ini ternyata punya arti tersendiri yang berisi informasi penting bagi para pengguna mobil.
Sebagai contoh mari kita asumsikan bahwa kode pada ban mobil adalah P170/40/R14 70S. Berikut penjelasannya.
Baca juga: Beli Mobil Bekas Perusahaan, Apa Untung-Ruginya?
Meski tidak semua ban dilengkapi dengan kode huruf ini, namun kebanyakan mobil keluaran Amerika Serikat atau Eropa biasanya dilengkapi kode huruf ini yang letaknya tepat di depan susunan angka kode utama seperti contoh (P170/50/R14 70S).
Arti dari kode ini adalah menandakan deskripsi ban atau service description yang menjelaskan tujuan ban tersebut digunakan berdasarkan jenis mobil.
Kode P berarti Passenger Car yang artinya ditujukan untuk mobil penumpang. Kemudian ada kode LT yang digunakan untuk kendaraan truk ringan (light truck), ST untuk truk trailer (Special Trailer), dan T biasanya kode untuk ban serep atau ban cadangan.
Jika dilihat dari contoh, 3 angka ini adalah 170 yang mewakili ukuran lebar tapak ban dengan satuan milimeter.
Lebar tapak ban biasanya juga berpengaruh terhadap traksi atau daya cengkram ban terhadap permukaan. Selain itu lebar tapak ban juga berpengaruh pada akselerasi mobil.
Tujuan mengetahui ukuran lebar tapak ban adalah untuk menyesuaikan jenis kendaraan. Biasanya kendaraan-kendaraan SUV atau MPV besar menggunakan tapak ban yang lebar.
Jika berdasarkan contoh, kode yang dimaksud adalah 50 yang mewakili profil atau besar ban secara keseluruhan atau mewakili ukuran ban secara vertikal dari bibir velg ke garis terluar ban.
Sama seperti lebar tapak ban, profil ban juga berbeda-beda. Melansir Edmunds, angka ini juga disebut rasio aspek ban dimana apabila rasio ini memiliki angka di bawah 55, maka respon setir dan handling mobil biasanya lebih baik dibanding yang berada di atas 55.
Messi begitu, rasio aspek ban tidak melulu tentang angka tadi. Namun juga harus disesuaikan dengan jenis mobil dan aspek-aspek ukuran lain.
Jika melihat contoh adalah R14 yang mewakili ukuran jari-jari lingkaran ban mobil yang diukur antara jarak bibir ban bagian dalam. Dari sekian banyak kode ban, kode ini adalah kode yang paling mudah dikenali oleh para pengguna mobil.
Jari-jari ban biasanya mengikuti dengan ukuran jari-jari velg. Itu artinya apabila velg berukuran 14, maka ban mobil yang harus digunakan adalah ukuran R14.
Huruf R sendiri mewakili kata Radial Construction yang menjadi standar kode untuk ban penumpang. Sementara untuk ban non kendaraan penumpang biasanya diwakili dengan huruf B atau Bias-ply yang terdapat pada ban-ban truk.
Berada di bagian paling bawah, ban juga memiliki batas untuk menahan beban atau yang biasa disebut indeks beban atau load index. Itu artinya, angka tersebut mewakili kemampuan satu ban untuk menahan beban.
Sebagai contoh apabila angkanya mewakili 70, berarti kemampuan ban tersebut mampu menahan beban sebesar 335 Kg. Sebagai contoh berikut daftar singkat load index.
62 beban maksimal 265 Kg.
63 beban maksimal 272 Kg.
64 beban maksimal 265 Kg.
66 beban maksimal 300 Kg.
68 beban maksimal 315 Kg.
70 beban maksimal 335 Kg.
73 beban maksimal 365 Kg.
75 beban maksimal 387 Kg.
Load index ini bisa kamu cek secara lengkap melalui bagan ini.
Baca juga: Cara Dongkrak Mobil Saat Ganti Ban agar Tidak Amblas
Jika pada contoh, huruf tersebut diwakili dengan huruf S yang berarti batas kecepatan yang mampu ditempuh oleh ban tersebut. Biasanya ini berhubungan dengan tingkat keausan ban.
Berikut arti lengkap antara kode huruf dengan kecepatan maksimal yang bisa dilakukan oleh ban tersebut.
Q = 160 km/jam.
S = 180 km/jam.
T = 190 km/jam.
U = 200 km.jam.
H = 210 km/jam.
V = 240 km/jam.
W = 270 km/jam.
Y = 300 km/jam.
Z s = 240 km/jam.
Jika melihat kode tersebut itu berarti kode S menandakan bahwa sebaiknya kamu berkendara tidak melebihi 180 Km/jam.
Baca juga: 5 Tanda Ban Mobil Sudah Waktunya Ganti
DOT atau Department of Transport yaitu institusi yang memberikan standar penilaian dan standarisasi ban.
Biasanya kode DOT berisi kode manufaktur, kemudian diikuti kode ukuran ban, dan kode konstruksi manufaktur. Sejatinya kode-kode ini tidak terlalu penting kamu ingat. Namun pada beberapa kasus, kode ini berguna untuk mengecek keaslian ban.
Kemudian ada kode yang tidak kalah penting dan sering disalahpahami oleh orang-orang sebagai kode kadaluarsa ban yaitu 4 digit angka pada kode DOT.
Empat digit angka ini mewakili tahun produksi ban tersebut bukan kadaluarsa. Contoh, 3021. Dua angka pertama mewakili minggu dan dua angka terakhir mewakili tahun.
Itu berarti 3021, artinya ban tersebut diproduksi pada tahun 2021 pada minggu ke-30. Ingat, bukan tanggal kadaluarsa, ya!
Kode ban mobil yang sebenarnya juga dikeluarkan oleh DOT namun biasanya terpisah dengan rangkaian kode produksi dan jarang sekali ada di ban mobil.
Kode UTQG ini terdiri dari tingkat traksi (traction rating), tingkat temperatur (temperature rating), dan tingkat ketahanan (treadwear rating). Untuk mengetahuinya, berikut penjelasannya.
Traction Rating biasanya diwakili dengan huruf AA, A, B, dan C. AA berarti memiliki tingkat traksi terbaik dan C memiliki tingkat traksi yang buruk.
Temperature Rating diwakili dengan huruf A, B, C yang mewakili kemampuan ban untuk melepas panas. huruf A berarti ban tersebut memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding C.
Treadwear Rating atau tingkat keausan yang biasanya diwakili dengan angka dari puluhan hingga ratusan. Semakin tinggi angkanya, maka semakin baik ketahanan ban tersebut.
JIka jeli, kamu akan menemukan gambar segitiga pada bagian terluar tapak ban dan garis melintang yang berada di sela-sela bunga atau alur ban.
Gambar tersebut adalah Tread Wear Indicator yang membantu kamu melihat tingkat keausan ban. Berikut penjelasannya:
Sementara garis melintang di antara bunga ban, cara membacanya adalah apabila alur atau bunga ban sudah mendekati garis tersebut, ban juga bisa dinyatakan sudah aus.
Nah, itu lah arti dari angka dan huruf pada kode ban. Mengetahui kode ban penting buat kamu yang ingin membeli mobil bekas. Apalagi mengetahui tahun produksi ban dan tingkat keausannya.
Baca juga: Tertarik Beli Mobil 4x4 Bekas? Simak Tips Berikut Sebelum Membelinya
Selain itu, kadang ada pemilik mobil sebelumnya yang bandel mengganti ban mobil tidak sesuai dengan kapasitasnya yang berisiko untuk dikendarai.
Berbicara mobil bekas, tahukah kamu jika saat ini ada cara lain untuk membeli mobil bekas yaitu dengan cara lelang?
Salah satu balai lelang terpercaya di Indonesia adalah Balai Lelang Serasi - IBID. Sebagai balai lelang, IBID diawasi langsung oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) sehingga proses lelangnya pun aman.
Selain itu, IBID juga memiliki fasilitas inspeksi mobil dimana seluruh unit yang akan dilelang sudah diinspeksi secara profesional dan transparan. Jadi kamu bisa memilih mobil sesuai dengan klasifikasi hasil inspeksi.
Cara ikutan lelangnya mudah, kamu cukup mendaftarkan diri di website IBID atau download aplikasinya melalui Google Play Store dan Apple App Store secara gratis tanpa perlu menunjukkan KTP!
Yuk, ikutan lelang di IBID dan cek jadwal lelang mobilnya di https://www.ibid.astra.co.id/jadwal-lelang